Posted by: lizenhs | August 6, 2022

Karak kaliang (Kili-kili/Lapan-lapan) Cemilan Khas Minang

Karak kaliang (Kili-kili/Lapan-lapan) Cemilan Khas Minang

Oleh: Haslizen Hoesin

Kata Pengantar

Para pembaca Bukik Ranah Ilmu  https://lizenhs.wordpress.com/. Tulisan yang Anda baca adalah Karak-kaliang, Cemilan.  Mengingat kenangan masa kecil, saat SR (Sekolah Rakyat). kalau ibu ke Pakan Kamih (Pakan Kamis) Tilatang Kamang kab. Agam, pulang bawa belanja Kiki-kili. Begitu juga pulang Pasa Bukittinggi (Pasar Bukittinggi).  Sesampai dirumah kili-kili disimpan di toples. Selain Kili-kili, ibu juga beli Gula-gula Tare.  Mengenai Gula-gula Tare, baca Gulo–gulo Tare Khas Minang, Nostalgia https://lizenhs.wordpress.com/2022/07/30/gulo-gulo-tare-khas-minang-nostalgia/#more-5509

PENDAHULUAN

Karak kaliang (disebut juga Kili-kili atau Lapan-lapan) menjadi oleh-oleh paling dicari wisatawan ketika berkunjung ke Sumbar (Sumatera Barat). Makanan khas Sumbar ini hampir selalu ada di toko oleh-oleh khas Minangkabau[1].

Karak kaliang memiliki rasa gurih, renyah, dan cocok untuk menjadi camilan. Makanan terbuat dari ubi kayu atau singkong, diproduksi di daerah seperti, Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, dan Sijunjung.  Karak Kaliang cemilan khas Minang.  Mengenai Ubi Kayu baca UBI KAYU (SINGKONG) KAYA MANFAAT (Bagian Pertama) https://lizenhs.wordpress.com/2021/02/02/ubi-kayu-singkong-kaya-manfaat-bagian-pertama/ dan UBI KAYU (SINGKONG) KAYA MANFAAT (Bagian Kedua) https://lizenhs.wordpress.com/2021/02/02/ubi-kayu-singkong-kaya-manfaat-bagian-kedua/

Deskripsi Produk

Karak kaliang adalah makanan khas Sumbar (Minang – Minangkabua). Dimakan bersama nasi/lontong atau sate atau sebagai camilan. Saran konsumsi: Konsumsi Karak kaliang dalam jangka waktu 1 bulan. Jika karak kaliang terbuka atau belum habis, simpan di toples tertutup [2].

Bahan, Cara Kerja dan Cara Pengolahan

Berikut mengenai Karak kaliang di jelaskan mengenai Bahan, Cara Kerja dan Cara Pengolahan[3].

Bahan

 Ubi kayu, Garam,  Merica, Bawang putih

Cara Kerja

Ubi kayu dikupas

Cara Pengolahan

1. Cuci sampai bersih Bahan-bahan di atas sampai benar-benar bersih

2. Lakukan pemarutan dengan parutan halus

3. Ubi hasil parutan ditambah air secukupnya kemudian diperas sehingga diperoleh air pati

4. Air pati didiamkan sekitar 20 menit kemudian dibuang airnya sehingga diperoleh tapioka basah

5. Ampas hasil pemarutan dikeringkan sekitar 1 hari (Jangan terlalu kering)

6. Tapioka ditambah air kemudian dimasak sehingga menjadi seperti lem yang encer

7. Campurkan lem encer dengan ampas ubi dan masukkan bumbu yang diinginkan sepert bawang putih, garam, merica dan lain-lain

8. Lakukan pencetakan dengan bentuk yang diinginkan (sebaiknya menggunakan alat cetakan)

9. Lakukan pengorengan sampai benar-benar matang janganterlalu lama.

10.  Selamat mencoba.

Karak Kaliang yang lain yaitu dari daerah Sianok Anam Suku (Ngarai Sianok di Bukit Tinggi, kab. Agam), adalah Kue khas daerah Sianok Anam Suku, dengan bahan baku tepung pulut (beras ketan), Telur, garam, dll. Diproses secara tradisional dicetak dengan cetakan tangan, lalu digoreng. Kue ini rasanya empuk dan gurih, sehingga kue ini sangat digemari oleh orang[4].  Jika asing dengan namanya, Anda membayangkan kudapan ini dengan kue berwarna kuning berbentuk angka delapan. Cemilan ini tekstur renyah sehingga termasuk kategori kerupuk tradisional berbahan dasar ubi.

Asal Mula Nama Karak Kaliang dan Terbuat Dari 

Karak kaliang menjadi satu dari beberapa nama oleh-oleh dicari wisatawan ketika berkunjung ke Sumbar. Makanan khas Sumbar ini hampir selalu ada di toko-toko oleh-oleh khas Minangkabau.[1] 

Karak kaliang memiliki rasa gurih, renyah, dan cocok untuk menjadi camilan. Makanan terbuat dari olahan ubi kayu atau singkong,diproduksi di sejumlah daerah seperti, Bukittinggi (kab. Agam), Payakumbuh (Kab. Lima Puluh Kota), dan Sijunjung.[1] 

Lalu bagaimana asal usul nama karak kaliang? Mungkin terdengar ganjil, makanan berwarna kuning cerah, diberi nama karak kaliang yang notabene merupakan warna gelap dalam bahasa Minang. Apakah notabebe [“notabene” dapat diartikan sebagai “dengan catatan” atau “perlu diketahui”[1].

Dikutip dari penelitian Silvia Fransiska, berjudul “Penamaan Nama Makanan Berbahan Ubi di Minangkabau”. Penamaan karak kaliang berkaitan dengan orang Tamil di Sumbar. [5]  

Dalam penelitian tersebut diungkap pemberian nama berasal dari seorang pembeli oleh-oleh dari penjual bumbu masakan siap saji di pasar Bukittinggi. Pedagang bumbu merupakan keturunan India. Namun tak jelas, kapan mulai dinamakan oleh-oleh tersebut karak kaliang. Oleh-oleh tersebut adalah makanan yang mirip sekali dengan karak kaliang yang dikenal saat ini. Pembeli itu memberi nama makanan tersebut dengan nama karak kaliang. Nama makanan ini berasal dari dua kata yaitu karak dan kaliang[5].

Kata karak merupakan bahasa Minang dari kata karak. Karak merupakan lapisan yang kering dan keras atau hangus pada sebuah benda. Biasanya karak lapisan makanan dibagian bawah atau bersentuhan dengan periuk atau wajan yang langsung bersentuhan dengan kompor atau api. Sehingga lama-kelamaan bagian yang terpapar api menjadi keras dan berwarna hitam.  

Kata kaliang atau keling merupakan sebutan untuk orang berkulit gelap yang berasal dari India sebelah Selatan. Oleh karena itu, pembeli kemudian menamakan makanan tersebut karak kaliang. Itu alasan pemberian nama karak kaliang, karena dia melihat penjual oleh-oleh memiliki kulit yang sangat-sangat hitam.

Nama dan Bentuk Karak Kaliang (Kili-kili/Kue Lapan-Lapan)

Di Padang, kudapan ini dinamai dengan nama lapan-lapan atau lapan dalam bahasa Minang. Apa itu kudapan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata kudapan adalah penganan yang dimakan di luar waktu makan. Arti lainnya dari kudapan adalah makanan kecil. Pemberian nama lapan-lapan terlihat bentuk akhir bisa jadi terinspirasi oleh bentuk menyerupai angka delapan. Terlepas dari sejarah nama karak kaliang kini jadi oleh-oleh favorit, memperkaya keragaman kuliner Minang [5].

Yaa Karak Kaliang, biasa disebut Kue Lapan-lapan atau Kili-kili merupakan cemilan kategori kerupuk tradisional berbahan dasar ubi kayu. Cemilan ini berbentuk seperti angka delapan, serta terasa enak dan gurih.

Yaa….., hasil akhir dari karak kaliang berbentuk seperti angka delapan (8) dan aroma bawangnya tercium ketika hendak disantap (dimakan). Bagi Anda yang liburan ke Padang, tidak ada salahnya memakan makanan ini [6].  

Daerah Membuat

Daerah/tempat orang yang membuat Karak kaliang Kota Padang, Bukittinggi, Payakumbuh dan Limapuluh Kota dan daerah lain. Merupakan tempat-tempat dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat, paling banyak menjual oleh-oleh [7].  

Ukuran dan Bahan

Ukuran Karak Kaliang yang biasa dijual dua ukuran, yaitu ukuran gadang (besar) sagadang ibu jari (sebesar ibu jari) dan ukuran kecil sabesar jari kalingking urang besar (Orang dewasa). Bahan untuk mambuat karak kaliang. Bahan pokok utamanya yaitu singkong atau ubi kayu. Bumbu yang dihaluskan bawang putiah, marica, garam, aia sacukupnyo dan minyak goreng.

Karak kaliang dibuat dari tepung ubi pilihan, merupakan makanan tradisional Minang (Minangkabau) yang sangat digemari banyak orang, rasanya yang gurih renyah membuat ketagihan.

Karak kaliang dari ubi kayu diparut dan dicampuran bumbu, seperti bawang putih, garam, merica dll [8][9].  

Karak kaliang di daerah Bukittinggi dan Payakumbuh disebut dengan  “Karak-kaliang”. Nama lain Kili-kili.  Perbedaannya  dengan  kili-kili dengan karak kaliang adalah pada  “karak-kaliang” adonan  utama diberi  warna  kuning“kili-kili” tanpa pewarna sama sekali. Daerah  penghasil  “kili-kili” (makanan  tradisional) adalah pada Kelurahan  Air  Dingin  Kecamatan  Koto  Tangah,  Kota  Padang terletak lebih kurang 15 km ke arah Utara dari pusat kota Padang[10].

Yaa Karak Kaliang, disebut Kili-kili atau Kue, Kue Lapan-lapan. Karena bentuk akhir Cemilan ini (Karak Kaliang) berbentuk seperti angka delapan (8).  

Kili-kili

Apa itu Kili kiliKili-kili, adalah alat penyambung tali pada ayam berbentuk angka delapan (8). Nama Kili lain adalah tempat Pemandian Air Panas Bukit Kili Solok Sumbar.  Berikutnya adalah nama Taman yaitu Taman Kili-kili, di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur nama pantai.  Di Taman Kili-kili dilakukan secara masal melibatkan berbagai elemen masyarakat yang diberi nama “tradisi ucul-ucul“.

PENUTUP

Karak Kaliang dibuat dari olahan ubi kayu atau singkong. Jika asing dengan namanya, Anda bisa membayangkan kudapan ini dengan kue berwarna kuning yang berbentuk angka delapan. Cemilan ini memiliki tekstur renyah sehingga termasuk dalam kategori kerupuk tradisional berbahan dasar ubi [11].

Karak Kaliang sering dijumpai di tempat-tempat wisata terkenal di Sumbar. Biasanya, orang luar daerah Sumbar jika membeli oleh-oleh tidak melupakan jajanan khas ini.

Karak kaliang selain lapan disebut Kili-kili.

Apa itu Kili kili?  Kili-kili, adalah alat penyambung tali (ayam) berbentuk angka delapan (8)[12]. Jelaslah Karak kaliang (Kili-kili) berbentuk angka delapan, kili-kili itu seperti angka “delapan”. Jadi Karak kaliang adalah Kili-kili dan Kue Lapan-lapan, cemilan kategori kerupuk tradisional, berbentuk angka delapan, terasa enak dan gurih [13].

Yaaa….  Hasil akhir dari karak kaliang berbentuk seperti angka delaspan (8) dan aroma bawangnya tercium ketika hendak disantap. Buat liburan di Padang, tidak ada salahnya coba memakanan.  Cara pembuatan-nya (karak keliang) relatif mudah, yakni memarut singkong menjadi halus seperti tepung, kemudian diuleni dan ditambahkan beberapa bumbu seperti bawang merah, garam dan lainnya [13]. [Diuleni merupakan proses pencampuran bahan dengan cara mengaduk-aduk dan menarik-narik adonan dengan tangan].

Karak kaliang makanan khas Minangkabau masuk dalam kategori kerupuk tradisional berbahan dasar ubi kayu. Hampir di setiap sudut kota yang ada di Sumatera Barat, karak kaliang dijual oleh pedagang. Sasarannya tak lagi pelanggan lokal, namun sudah mengarah ke wisatawan [7]. Yaaaa… , Karak Kaliang sering dijumpai di tempat-tempat wisata terkenal di Sumbar. Biasanya orang luar daerah Sumbar, jika membeli oleh-oleh, tidak melupakan jajanan khas (Karak kaliang).

Terimakasih kunjungan Anda ke Bukik Ranah Ilmu https://lizenhs.wordpress.com/, semoga bermanfaat. Bila Anda suka beritahu temannya yaaaaa. 

PUSTAKA/SUMBER

[1] https://waldysetiono.web.ugm.ac.id/2016/06/27/kasus-kata-notabene/

[2] https://shopee.co.id/Karak-Kaliang-Cemilan-Khas-Minang-Padang-Payakumbuh-Bukittinggi-i.395520300.9134492447

[3] https://www.academia.edu/35160976/Resep_Karak_Kaliang_Tepung_Ubi_Bahan

[4] https://jadesta.kemenparekraf.go.id/paket/karak_kaliang_talua

[5] https://padangkita.com/asal-mula-nama-karak-kaliang-kudapan-renyah-asal-sumbar-yang-terbuat-dari-ubi/

[6] https://inkuiri.com/site/bukalapak.com/food/cemilan-snack/grosir-herbal-padang-karak-kaliang-lanting-angka-salapan-lapan-kili-non-label-khas-padang

[7] https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kuliner/991416-karak-kaliang-olahan-ubi-kayu-khas-minangkabau-bikin-nagih?page=2

[8] https://www.saribundo.biz/resep-keripik-karak-kaliang-88-tepung-ubi.html

[9] https://min.wikipedia.org/wiki/Karak_kaliang

[10] https://123dok.com/document/yr317r7y-perbaikan-teknologi-pengolahan-makanan-tradisional-kili-kili%C3%A2-padang.html

[11] https://www.kabarsumbar.com/berita/karak-kaliang-cemilan-renyah-asli-minang/

[12] http://palimobasa.blogspot.com/p/blog-page_27.html [13] https://www.bukalapak.com/p/food/cemilan-snack/2orx5j5-jual-karak-kaliang-lanting-angka-8-salapan-lapan-88-kili-kili-non-label-khas-padang


Leave a comment

Categories