Posted by: lizenhs | June 20, 2022

Ngarai Sianok: Bentuk, Geologi, Lokasi dan Sejarah

Ngarai Sianok: Bentuk, Geologi, Lokasi dan Sejarah

Oleh: Haslizen Hoesin

Kata pengantar

Ngarai Sianok adalah jurang (lembah) curam terletak di perbatasan kota Bukittinggi, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.   Waktu SMP dan SMA saya ke Ngarai Sianok. Waktu SMP jalan lalan kedasar Ngarai, waktu SMA melihat bagaimana terjadi erosi/pengikisan oleh air.  Jalan kaki lewat Ngarai menuju Matur terus Puncak Lawang bersama rombongan anak-anak saat SMA. Tahun 1981 turun jalan-jalan kedasar Ngarai Sianok lewat Belakang Balok melalui jalan setapak turun kedasar Ngarai terus ke Ngarai Sampik dan lewak jalan Ciik Kabau Banyak ke Taman Purnama. Sebelum sampai Ngalau Sampik didasar Ngarai melihat/bertemu beberapa kerbau liar. Tahun 2021 akhir November jalan-jalan ke dasar Ngarai Sianok bersama saudara dan Keluarga.

PENDAHULUAN

Ngarai Sianok memiliki pemandangan yang indah dan dijadikan sebagai satu dari beberapa objek wisata andalan provinsi Sumbar.

Tulisan Ngarai Sianok: Bentuk, Geologi, Lokasi dan Sejarah berisikan: Sejarah Terbentuknya Ngarai Sianok,Bentuk Ngarai Sianok, Nama Dan Patahan Semangka, Ngarai Sianok Bukittinggi, Tempat Nongkrong di Ngarai Sianok. Setelah pembaca mudah – mudahan bermanfaat.

Kata ngarai dalam KBBI merupakan sebuah lembah (jurang) yang dalam dan luas di antara dua tebing yang curam.

SEJARAH TERBENTUKNYA NGARAI SIANOK

Ngarai Sianok terbentuk akibat letusan gunung api purba lokasi Danau Maninjau, sekarang gunung itu bernama Gunung Tinjau.

Proses geologi terjadi di Ngarai Sianok, berasal dari luar bumi (eksogen) dan dalam bumi (endogen).

Bentangan alam Ngarai adalah sebuah lembah dan tebing yang menjulang luas. Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam atau jurang yang berada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat

Informasi Awal

Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam atau jurang yang berada di perbatasan Kota Bukittinggi, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Lembah ini memanjang dan berkelok, sebagai garis batas kota dari selatan ngarai Koto Gadang sampai ke Nagari Sianok, Anam Suku dan berakhir di Kecamatan Palupuh [1]. 

Ngarai Sianok adalah satu dari beberapa objek wisata andalan provinsi Sumbar.

Ngarai Sianok dalam jurangnya sekitar 100 m, membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m, dan merupakan bagian dari patahan di Pulau Sumatera (disebut patahan Semangko)[1]. 

Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau—hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal) dialiri Batang Sianok (batang dalam bahasa Minangkabau berarti sungai), airnya jernih.

Pada zaman kolonial Belanda, jurang ini disebut sebagai karbouwengat atau kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai ini.  

Batang Sianok kini bisa diarungi dengan menggunakan kano dan kayak disaranai oleh suatu organisasi olahraga air “Qurays“[1].  

Apa itu Kano? Kano adalah sebuah perahu kecil dan sempit, biasanya digerakkan dengan tenaga manusia, namun ada juga menggunakan layar. Bentuk kano umumnya lancip pada kedua ujungnya dan terbuka di bagian atasnya, tetapi bagian ini dapat diberi tutup [2] . Rute yang ditempuh adalah dari nagari Lambah sampai jorong Sitingkai nagari Palupuh selama kira-kira 3,5 jam.

Di tepian Ngarai dijumpai tumbuhan langka, seperti rafflesia, tumbuhan obat-obatan.  Fauna seperti Monyet ekor panjang, Siamang, Simpai, Rusa, Babi hutan, Macan tutul dan Tapir.[1]

BENTUK NGARAI SIANOK

Kontur lembah Sianok terbentuk karena proses turunnya sebagian lempeng bumi, sehingga menimbulkan patahan berupa tebing yang curam.

Ngarai Sianok merupakan wujud visual yang paling jelas dari aktivitas pergerakan lempeng bumi (tektonik) Pulau Sumatera.   Proses terbentuk patahan menghasilkan sebuah kawasan yang subur dengan panorama yang indah.

Ngarai Sianok merupakan lembah yang dikelilingi oleh bukit-bukit bertebing curam dihiasi dengan aliran sungai kecil di tengahnya. Tebing tersebut memiliki ketinggian sekitar 100 m, membentang sepanjang 15 km, dan lebar ngarai kurang lebih 200 m.

Sebutan lain kawasan Ngarai, yaitu Lembah Pendiam, karena suasananya yang tenang damai dan alami [1]. 

Beberapa flora dan fauna terdapat di kawasan Ngarai Sianok. Flora adalah bunga rafflesia dan tumbuhan obat-obatan. Fauna di kawasan berupa macan tutul, monet, siamang, rusa, babi hutan, tapir dan kerbau [1]. Kalau begitu Ngarai Sianok merupakan kawasan wisata alam

NAMA DAN PATAHAN SEMANGKA

Sianok merupakan nama satu nagari terletak di dasar lembah (ngarai). Kata “sianok” berasal dari dua suku kata yakni “Si” dan “Anok”. Anok bermakna pendiam, si anok (sianok) berarti Si Pendiam, sebutan lain, Lembah Pendiam, karena suasananya tenang dan damai, udaranya bersih dan sejuk, diiringi latar suara kicauan burung dan gemercik air sungai. Ngarai ini cocok sebagai tempat melepaskan beban pikiran dari rutinitas sehari-hari.

Zaman kolonial Belanda, jurang ngarai disebut juga sebagai karbouwengat atau kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai.

Ngarai Sianok kerap disebut sebagai “Dream Land of Sumatera” memiliki panorama alam yang mempesona dan udaranya begitu sejuk. Laksana selimut beludru hijau dikelilingi perbukitan asri, inilah penampakan lembah indah ini bila dilihat dari atas.

Secara sejarah geologi, Ngarai ini terbentuk akibat letusan gunung api purba yang lokasinya di Danau Maninjau sekarang. Gunung itu bernama Gunung Tinjau.

Patahan tempat pergeseran dinamai patahan Semangka, secara ilmu geologi terjadi akibat tumbukan dua lempeng, yaitu lempeng India dan lempeng Indo-Australia.

Patahan (Sesar) di Sianok merupakan bagian dari Patahan (Sesar) Semangko membelah Pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung. Sesar Semangko merupakan lokasi patahan yang membentuk Pegunungan Bukit Barisan.

Ngarai Sianok merupakan wujud visual yang paling jelas dari aktivitas pergerakan lempeng bumi (tektonik). Proses terbentuknya patahan tersebut menghasilkan sebuah kawasan yang subur dengan panorama yang indah di Pulau Sumatera. [3]

NGARAI SIANOK BUKITTINGGI

Di Ngarai Sianok Bukittinggi terdapat beberapa hal yang dikemukakan, yaitu: Daya Tarik, dan Geopark; Layaknya Green Canyon Amerika Taman Panorama,Sawah Dasar Ngarai, Rumah Rumput, Goa Jepang danJanjang Saribu. Mengenai Bukittinggi, baca juga KIKTINGGI KOTA WISATA JANJANG https://lizenhs.wordpress.com/2011/10/28/kiktinggi-kota-wisata-janjang/  dan KIKTINGGI KOTA WISATA  SEJARAH  https://lizenhs.wordpress.com/2008/11/22/kiktinggi-kota-wisata-sejarah/

1. Daya Tarik dan Geopark

Pengunjung yang ingin menikmati keindahan Ngarai Sianok dari Taman Panorama dapat menggunakan gazebo sambil menonton monyet bermain-main di taman.  [Gazebo adalah suatu fasilitas dengan ruang-ruang terbuka sebagai alternatif tempat berkumpul dan melakukan kegiatan santai bersama anggota keluarga lainnya, banyak  menyebut saung karena digunakan untuk tempat santai.[4] Gazebo sering kali digunakan untuk berbagai macam aktivitas seperti duduk santai, istirahat sambil minum teh dan belajar di lingkungan outdoor.

Pesona keindahannya/daya Tariknya sering disamakan dengan keindahan Green Canyon Colorado, Amerika. Karena kelestarian alam kawasan Ngarai Sianok, maka Ngarai Sianok ditetapkan statusnya menjadi Geopark atau Geopark Ngarai Sianok.

Tahun2018 kawasan Ngarai Sianok beserta cakupan area di wilayah Kabupaten Agam telah diresmikan sebagai kawasan Geopark Nasional dengan Nama Geopark Nasional Ngarai Sianok Maninjau, artinya kawasan Ngarai Sianok -Maninjau adalah warisan Geologis yang perlu dilestarikan untuk generasi mendatang.[5]

Pengunjung dapat menjelajahi kawasan Geopark Ngarai Sianok Maninjau dengan berbagai aktifitas rekreasi seperti piknik keluarga, olahraga jelajah, Jogging, Tracking bahkan wisata atraksi minat khusus seperti olahraga mobil dan motor offroad. Objek wisata ini juga dilengkapiberbagai restaurant kuliner tradisional Bukittinggi yang populer antara lain Gulai Itiak Lado Hijau dan lain-lain. [5]

Keindahan Hamparan Ngarai Sianok juga dapat dilihat dari Taman Panorama (Objek Wisata Taman Panorama Lubang Jepang) sebagai salah satu ruang terbuka hijau yang dimiliki masyarakat kota Bukittinggi. Di Taman ini dilengkapi wahana selfie yang dapat menjadi tempat sempurna untuk mengabdikan kenangan berada di Geopark Ngarai Sianok [5]

Selain itu, ada menara setinggi 20 meter di dekat toko-toko suvenir, adalah tempat pengunjung melihat keindahan Ngarai Sianok lebih jelas.

Jika masih merasa kurang, pengunjung dapat melakukan perjalanan 2 km menggunakan mobil pribadi ke permukiman kecil dan sawah di dasar ngarai.

2. Layaknya Green Canyon Amerika dan Geopark Ngarai Sianok

Daya tarik yang pertama Ngarai Sianok, Layaknya Green Canyon Amerika, tentu saja keberadaan tebing-tebing batu, atau ngarai yang berdiri megah dan kokoh.

Ngarai Sianok memiliki tinggi sekitar 100 meter, panjang 15 kilometer, serta memiliki lebar sekitar 200 meter. Di bawah Ngarai Sianok terdapat Batang Sianok, Sungai yang mengalir berkelok-kelok mengikuti bentukan Ngarai Sianok.

Terdapat perpaduan panorama yang eksotis, sekaligus menjadi latar alam bagi Ngarai Sianok, yaitu pesona keindahan dan kemegahan Gunung Singgalang dan Marapi.

Pesona keindahannya layaknya disamakan dengan keindahan Green Canyon Colorado, Amerika. Kelestarian alam kawasan Ngarai Sianok, maka Ngarai Sianok ditetapkan statusnya menjadi Geopark Ngarai Sianok.[6]

3. Taman Panorama

Tujuan utama wisatawan yang singgah ke obyek wisata andalan Bukittinggi umumnya adalah untuk menyaksikan panorama Ngarai Sianok dengan latar Gunung Singgalang dan Gunung Marapi (bukan Merapi). Selain itu tentunya mereka datang untuk masuk ke dalam lobang peninggalan Penjajah Jepang. Atau bagi yang membawa anak – anak, ada taman bermain bagi mereka.

Untuk itulah dibangun fasilitas taman. Sebuah taman yang berposisi strategis di bibir tebing, disebut Panorama

Dari lokasi ini (Panorama) landscape ngarai dapat teramati dengan sempurna. Apalagi setelah disempurnakan dengan dibangunnya menara pandang dan spot foto Instagramable.   Bagi yang membawa anak-anak, ada taman bermain bagi mereka.

4. Sawah Dasar Ngarai

Lokasi ngarai berada, Kelurahan Kayukubu, Guguk Panjang, Bukittinggi.

Sawah-sawah ini tertata rapi dan elok. Bahkan belakangan ini, menjadi destinasi wisata dan spot berswafoto, viral di berbagai media sosial, seperti instagram.

Sawahnya terhampar luas, berwarna hijau atau menguning sepanjang mata memandang. Ditambah lagi, dengan pagar ngarai menjadikan tempat ini begitu sedap dipandapang mata.

Terdapat juga jalan setapak yang terbuat dari semen cor, dan makin memudahkan pengunjung menikmati wisata menelusuri sawah.

5. Rumah Rumput

Objek wisata satu ini diberi nama Rumah Rumput Ngarai Sianok dan terletak di antara sisi tebing Ngarai Sianok nan memukau.

Jaraknya dari kota Bukittinggi tidak terlalu jauh, berbagai moda transportasi bisa membawa pengunjung langsung menuju objek wisata Rumah Rumput ini.

Objek wisata rumah rumput sebenarnya merupakan satu tempat penginapan di Bukittinggi.

Namun, lantaran bentuknya yang unik dan tak lazim seperti bentuk penginapan lainnya, membuat tempat ini banyak dikunjungi.

Rumah Rumput Ngarai Sianok berbentuk segitiga dan dilapisi oleh rumput pada bagian atapnya.

6. Janjang Saribu

Janjang Saribu atau Janjang Koto Gadang, adalah satu dari beberapa objek wisata di Ngarai Sianok.

Tangga dan jalan yang bertembok mulai dari Koto Gadang – melintas lembah Ngarai Sianok ke Bukittinggi.

Panjang keseluruhannya kira-kira sepanjang 780 m, lebar jalan 2 m, serta bertembok beton yang bentuknya menyerupai bentuk Tembok Cina.

Kira-kira di pertengahan jalan bertembok, terdapat sebuah jambatan gantung yang sering disebut Jembatan Merah.

Dari ujung ke ujung, perjalanan melintasi tangga dan jalan ini kira-kira memakan waktu 15—30 menit.

Perlintasan ini sudah ada sejak zaman Belanda. Saat itu bernama Janjang Batuang karena terbuat dari tanah dan ditopang oleh bambu.

Pak Saiful menceritakan: “Dari cerita-cerita orang tua zaman dulu, Janjang Saribu ini telah dibangun zaman penjajahan Belanda. Pada masa itu, janjang bernama Janjang Batuang (Tangga Bambu), karena janjang dari tanah, ditopang oleh bambu yang disusun secara rapi”.  “Dulu warga banyak yang bekerja sebagai pengangkut pasir,  diambil dari batang Sianok. Kalau lewat jalan utama sangat jauh, makanya dibangun janjang menyusuri tebing Ngarai sebagai jalan pintas,” jelas Saiful.

Tangga ini jadinya perlintasan digunakan sebagai jalan pintas dari Koto Gadang menuju Bukiktinggi. Juga dimanfaatkan untuk mengambil pasir di sungai dasar ngarai.

Sebagai awal, sekilas Riwayat Pembangunan dan Rehabilitasi Kawasan Ngarai Sianok, Jalan, Jembatan dan Janjang Koto Gadang.  Janjang direnovasi kemudian dinamai Great Wall of Koto Gadang (GWoKG). Agar lebih memahami baca SIAPA DIBELAKANG “GREAT WALL of KOTO GADANG” (GWoKG) https://lizenhs.wordpress.com/2013/04/26/siapa-dibelakang-great-wall-of-koto-gadang-gwokg/

7. Goa Jepang

Di Panorama Ngarai Sianok terdapat sajian wisata edukatif sejarah, berupa Goa Jepang, atau disebut dengan nama Lubang Jepang.

Lubang Jepang terletak di Panorama merupakan terowongan (lubang {Goa}) dibuat zaman Jepang disebut Gua Jepang. Guo adalah saksi bisu sejarah penjajahan atau pendudukan Jepang yang masih tersisa ampai sekarang di (Bukitinggi-Sumbar) Indonesia.

Goa ini cukup nyaman untuk dijelajahi. dibuka untuk kunjungan publik hanya 750 m. Beberapa bagian agak rendah, membuat pengunjung sedikit membungkuk untuk melewatinya. Masuk ke Goa Jepang melalui pintu di Taman Panorama.

Dibangun Jepang pada tahun 1942, pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Panjang sekitar 1.400 meter, serta memiliki lebar sekitar 2 meter.[6]

Goa ini digunakan tentara Jepang sebagai tempat pertahanan tentara Jepang di Bukittinggi sekitar tahun 1942—1945.

Fasilitas

Terdapat beberapa fasilitas di Anai:  1. Pasar, 2. Penyewaan Alat, 3. Tempat Menginap. Pembahasannya adalah sebagai berikut:

1. Pasar 

Satu dari beberapa fasilitas yang disediakan oleh objek wisata yaitu pasar yang menyediakan buah tangan atau oleh-oleh khas lokasi wisata.

Buah tangan tersebut dapat berupa benda maupun makanan. Benda yang biasanya dijadikan buah tangan contohnya yaitu gantungan kunci, kaos dan sebagainya.

Oleh-oleh khas/makanan adalah dadiah yang merupakan susu hasil fermentasi kerbau. Mengnai dadiah baca Dadiah Dari Susu Kerbau (Dadih) https://lizenhs.wordpress.com/2021/08/13/dadiah-dari-susu-kerbau-dadih/

Souvenir ataupun susu yang dijadikan sebagai buah tangan, merupakan hasil karya kerajinan maupun minuman khas setempat.

2. Penyewaan Alat

Batang Sianok kini bisa diarungi dengan menggunakan kano, disaranai oleh suatu organisasi olahraga air “Qurays”.  Di kawasan objek wisata Ngarai Sianok ada (terdapat) tempat penyewaan, menyediakan berbagai alat untuk menunjang kegiatan yang dilakukan di kawasan Ngarai Sianok, seperti arung jeram, kano dan sebagainya. 

3. Tempat Menginap

Keberadaan ngarai memanglah dekat dengan kota Bukittinggi. Hal ini menjadikan banyak fasilitas yang dapat ditemui oleh para wisatawan.

Alamat  Ngarai  Sianok

Alamat Taman Panorama, Kayu Kubu, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26136 [7]

Tempat Nongkrong di Ngarai Sianok (Yaaa, KEREN Tentunya)

Ngarai Sianok merupakan objek wisata paling populer di Bukittinggi maupun Agam.

Udaranya yang sejuk, dan pemandangan memukau, menjadi keunggulan destinasi ini.

Untuk ke sana, tak perlu khawatir akan kebutuhan makanan dan minuman. Di sana, banyak tersedia kafe dan resto yang cocok untuk didatangi.

Tak hanya enak, kafe ini juga instagramable, bagus untuk lokasi selfie.

Lima beberapa tempat yang seru untuk nongkrong sembari menikmati keindahan alam Sianok. Berikut [8]: 1. Monkey Land Ngarai Sianok, 2. Rumah Pohon Sianok, 3. Tapian Rajo,  4. Taruko dan 5. Kapa Toman.[8]

1. Monkey Land Ngarai Sianok

Terletak di Ngarai, Kelurahan Kayu Kubu Bukittinggi. Ini (Monkey Land Ngarai Sianok) sangat disarankan, karena lokasi kafenya sejuk dan keindahannya.

Objek ini terletak di pinggir sungai berair jernih. Tak hanya buat nongkrong, untuk outbond pun cocok.

Untuk menuju ke sana sangat gampang. Dari pusat kota Bittinggi, Anda bisa menempuhnya dengan roda dua atau empat. Sebelum jembatan, belok kiri. Ikuti jalan di pinggir sungai itu hingga mentok. Di sanalah Monkey Land.

2. Rumah Pohon Sianok

Terletak di Sianok Anam Suku Kecamatan IV Koto-Agam. Jaraknya sekitar 5 kilometer dari Bukittinggi, atau berada di pinggir jalan raya Bukittinggi-Maninjau via Panta.

Merupakan kafe dan resto yang sudah ada sejak 2016 silam dengan sejumlah menu khas lokal maupun nusantara.

Di sini, ada 2 unit rumah pohon yang cocok untuk selfie. Objek ini sempat vakum akibat pandemi. Namun, 2 bulan belakangan hadir dengan manejemen baru dan semangat baru.

3. Tapian Rajo

Berada tak jauh dari Tabiang Takuruang, Kecamatan IV Koto-Agam. Tapian Rajo merupakan kafe dan resto dengan konsep Minangkabau yang kental.

Tapian Rajo adalah sebuah restoran, menawarkan konsep makan di tengah sungai dan Tabiang Takuruang lembah Ngarai Sianok dengan suasana sejuk dan segar.

Pengunjung dimanjakan dengan menu tradisional khas Bukittinggi. Sambil makan pengunjung bisa menikmati hamparan hijau dengan kesejukan air lembah setinggi mata kaki.

Di sini, ada semacam sungai buatan dengan air jernih, merupakan suatu kelebihan.

Jika ingin mendapatkan kesunyian dan ketenangan, pengunjung disarankan datang di hari-hari biasa. Sebab di hari libur pengunjung akan tumpah ruah dari berbagai daerah.

Lokasinya bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua atau empat.

4. Taruko

Lokasinya di sekitaran Tabiang Takuruang, atau berada dekat Tapian Rajo.

Taruko Cafe sudah hadir sejak lama dan sudah begitu terkenal di mata wisatawan.

Bangunannya berbentuk unik dan banyak spot ideal untuk berselfie, sehingga merupakan satu dari beberapa keunggulannya.

Taruko adalah satu perkampungan berada di Ngarai Sianok, berlokasi di Jorong Sutijo, Nagari Koto Gadang, Kecamatan Ampek Koto, Agam-Sumbar.

Di sini (Taruko), adalah sebuah objek wisata berupa panorama alam indah, disebut Puncak Taruko. Lokasinya, merupakan satu dari beberapa titik tertinggi di barisan Lembah Ngarai Sianok.

Puncak Taruko adalah taman kecil yang dikelola warga lokal. Fasilitas seadanya seperti kedai minuman, gazebo-gazebo kecil dan menara pandang serta sarana penunjang seperti areal parkir.

Taruko Kadung terkenal sebagai satu dari beberapa cafe dan resto di Ngarai Sianok. Sebenarnya Taruko adalah satu dari beberapa perkampungan yang berada di Ngarai Sianok, berlokasi di Jorong Sutijo, Nagari Koto Gadang, Kecamatan Ampek Koto, Agam-Sumbar.

Di sini, ada sebuah objek wisata berupa panorama alam indah yang disebut, Puncak Taruko. Merupakan satu dari beberapa titik tertinggi di barisan Lembah Ngarai Sianok.

Terdapat Taruko Kadung, terkenal sebagai satu dari beberapa cafe dan resto di Ngarai Sianok.

Puncak Taruko adalah taman kecil yang dikelola warga lokal. Fasilitas seadanya seperti kedai minuman, gazebo-gazebo kecil, dan menara pandang serta sarana penunjang seperti areal parkir.

Meski minim fasilitas, pemandangan dari objek ini sangat luar biasa. Mata tak jemu memandang lelukan tebing Ngarai Sianok hingga ke lembahnya.

Di Taruko, Ngarai Sianok seperti terbentang di mata, begitu luas dan memanjang. Di lembahnya, mengalir sungai yang deru airnya sayup-sayup terdengar.  Kicau burung, silih berganti memanggil, benar-benar panorama alam, begitu memikat plus udara sejuk menyegarkan.

Tabiang Takuruang, terpampang jelas dari kaki hingga ke puncaknya. Puncak Taruko adalah pilihan terbaik untuk mengamatinya.

“Tiap hari, selalu ada pengunjung ke sini, Puncak Taruko tak pernah mati,” sebut Sabri, satu dari beberapa pengelolanya.

Puncak Taruko baru dibuka, 1,5 tahun dan layak menjadi pilihan dari sekian banyak destinasi di Kabupaten Agam.

Jika tertarik menuju lokasi, silahkan datang dengan roda dua maupun empat, akses cukup mudah. Dari Bukittinggi berjarak 15-20 menit perjalanan, saat sampai di Jembatan Lambah, belok kiri ke arah Kapa Toman, hanya 1 Kilometer dari sana, Puncak Taruko sudah menanti.

Masuk ke objek ini, dikenakan biaya 5000 per-orang, dengan biaya semurah itu, kita sudah bisa menyaksikan pemandangan alam (Ngarai Sianok) yang luar biasa.

Disarankan, datang pagi atau sore hari, sebab biasanya udara cerah saat itu, sehingga Ngarai Sianok tampak begitu nyata. [9]

Meski minim fasilitas, pemandangan dari objek ini luar biasa. Mata tak akan jemu memandang lelukan tebing Ngarai Sianok hingga ke lembahnya.

Di sini, Ngarai Sianok seperti terbentang di mata, begitu luas dan memanjang. Di lembahnya, mengalir sungai yang deru airnya sayup-sayup terdengar.  Kicau burung, silih berganti memanggil, benar-benar panorama alam yang begitu memikat plus udara sejuk menyegarkan.

Ikon Ngarai Sianok, Tabiang Takuruang, terpampang jelas dari kaki hingga ke puncaknya. Puncak Taruko adalah pilihan terbaik untuk mengamatinya.

“Tiap hari, selalu ada yang ke sini, Puncak Taruko tak pernah mati,” sebut Sabri, salah satu pengelola.

Puncak Taruko baru saja dibuka 1,5 tahun dan layak menjadi pilihan dari sekian banyak destinasi di Kabupaten Agam.

Jika tertarik menuju lokasi, silahkan datang dengan roda dua maupun empat, akses cukup mudah. Dari Bukittinggi berjarak 15-20 menit perjalanan, saat sampai di Jembatan Lambah, belok kiri ke arah Kapa Toman, hanya 1 Kilometer dari sana, Puncak Taruko sudah menanti.

Untuk masuk ke objek ini, dikenakan biaya 5000 per-orang, dengan biaya semurah itu, kita sudah bisa menyaksikan pemandangan alam yang luar biasa.

Disarankan, datang pagi atau sore hari, sebab biasanya udara cerah saat itu sehingga Ngarai Sianok akan tampak begitu nyata.[9]  

5. Kapa Toman

Kapa Toman, Kapa bahasa Minang artinya Kapal, jadi Kapal Toman. Terletak di sekitar Tabiang Takuruang.  Objek ini tak ubahnya seperti kapal terdampar di Ngarai Sianok.

Tentu saja, selain makanan dan minuman, lokasi ini merupakan spot selfie yang instagenik. Terlebih lagi, di sana juga ada kolam renangnya. [8]

Suasana dan pemandangan alam Kota Bukittinggi memang indah dan sejuk, karena berada di antara Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Berjudul ‘Parijs van Sumatra, kota yang terkenal dengan jam gadangnya, memiliki destinasi wisata alam yang memesona. beberapa diantaranya Air Terjun Lembah Anai, Ngarai Sianok dan Danau Maninjau. Mengnai Air Terjun Lembah Anai baca Air Terjun (Sarasah) di Kabupaten Tanah Datar https://lizenhs.wordpress.com/2022/06/01/air-terjun-sarasah-di-kabupaten-tanah-datar%ef%bf%bc/#more-5414

dan Danau. Baca Seputar Danau dan Telaga Di Sumbar (Bagian Pertama) https://lizenhs.wordpress.com/2022/03/22/seputar-danau-dan-telaga-di-sumbar/#more-5398 , bersambung ke bgian kedua Seputar Danau dan Telaga Di Sumbar (Bagian Kedua)  Seputar Danau dan Telaga Di Sumbar  (Bagian Kedua) https://lizenhs.wordpress.com/2022/03/22/seputar-danau-dan-telaga-di-sumbar-bagian-kedua/#more-5395

Satu lagi destinasi wisata, menggabungkan wisata alam dan kuliner. Namanya Cafe Kapatoman, tempat nongkrong, berbentuk kapal yang berada di Jorong Jambak, Nagari Sianok Anam Suku, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam.

Bentuk bangunannya seperti kapal Bugis. Ide pembuatan cafe didasari keinginan untuk memberikan pengalaman baru bagi pengunjung dengan bentuk bangunan, keindahan alam dan menu yang disuguhkan.

Nama cafe diambil dari nama almarhum ayah mereka, ‘Toman’ dan di depannya diberi tambahan ‘Kapa’ (kapal). Cafe ini memiliki panjang 20 meter, lebar delapan meter dan tinggi anjungan 12 meter. Café dari kayu. Kayu yang dipakai merupakan kayu pilihan, seperti jenis Surian, pohon Kelapa sebagai tiang, serta jenis kayu lainnya yang dapat dipakai untuk jangka waktu lama. “Kapatoman Cafe, nuansa bersantai ria ala kapal di darat.  Kapatoman Cafe yang berada di wilayah Tabiang Takuruang  Ngarai Sianok, Bukit tinggi  Sumbar. Ayo ke sini. Hawa sejuk yang dihembuskan angin, ditambah hijaunya pemandangan sekitar, serta bunyi air sungai yang merdu di samping café, membuat suasana menjadi tenang dan tenteram, ajak teman-teman berkunjung/jalan-jalan  kesini!. [10]

Pembangunan Kapatoman waktu pengerjaan kurang lebih satu tahun, dan mulai dikenalkan pada masyarakat pada Desember 2017. Cafe Kapatoman ini kerap dijadikan pengunjung untuk berswafoto. Sejak dibukanya cafe ini, hampir setiap hari selalu ramai pengunjung, apalagi ketika hari libur. Pengunjungnya berasal dari berbagai daerah Sumatera Barat, beberapa di antaranya berasal dari luar provinsi.

Menu yang ada di cafe ini tidak jauh berbeda dengan cafe pada umumnya. Namun ada beberapa yang berbeda seperti menu tradisional yang menjadi ciri khas, yakni teh talua tapai dan nasi lamak saka basantan. Harganya terbilang bersahabat, mulai Rp8.000 hingga Rp22.000.

Suasana berbeda akan Anda rasakan ketika berada di sekitar area Kapatoman Cafe. Hawa sejuk berbalut pemandangan hijau di sekitar cafe membuat suasana terasa nyaman. Ditambah gemericik air sungai yang ada di samping cafe membuat pengunjung menjadi tenang dan tenteram.

Selain suasana alam di Ngarai Sianok yang sangat ‘menjual’. Kapatoman ini berada di sekitar Tabiang (Tebing) Takuruang (Terkurung), yang sudah dikenal masyarakat, khususnya di daerah Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi. Tempat ini juga didukung dengan adanya sungai yang mengalir di sebelah tanah bangunan Kapatoman. Jika Anda tertarik untuk mengunjungi Cafe Kapatoman, cukup menempuh sekitar 15 menit dari pusat Kota Bukittingi. 10]

Pestaka/Sumser

[1] https://www.tribunnewswiki.com/2021/05/12/ngarai-sianok-bukittinggi

[2] https://id.wikipedia.org/wiki/Kano

[3] https://medan.kompas.com/read/2022/01/15/152704478/ngarai-sianok-bentuk-geologi-mitos-dan-lokasi?page=all

[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Gazebo]

[5] http://www.visitbukittinggi.com/View-jelajahi/destinasi   

[6] https://www.nativeindonesia.com/ngarai-sianok/

[7] https://www.tribunnewswiki.com/2021/05/12/ngarai-sianok-bukittinggi

[8] https://katasumbar.com/rekomendasi-ini-5-tempat-nongkrong-keren-di-ngarai-sianok/

[9] https://klikpositif.com/melihat-megahnya-ngarai-sianok-dari-puncak-taruko/

[10] https://www.inews.id/travel/destinasi/wisata-instagenik-bukittinggi-lihat-ngarai-sianok-di-cafe-kapatoman


Leave a comment

Categories