Posted by: lizenhs | August 4, 2020

AYAT- AYAT AL QUR’AN TENTANG SIKLUS AIR (HIDROLOGI)

AYAT- AYAT AL QUR’AN TENTANG SIKLUS AIR (HIDROLOGI)

Oleh: Haslizen Hoesin

KATA PENGANTAR

Para pembaca Bukik Ranah Ilmu https://lizenhs.wordpress.com/. Tulisan/paparan kali ini Siklus Air (hidrologi), dilengkapi dengan ayat-ayat Al Qur’an (firman Allah).  Ya tulisan ini adalah materi (bahan) ceramah sesudah shalat subuh.  Al Qur’an (firman Allah) bila di baca dengan tenang dan diresapi/direnungkan, mendorong pembacanya untuk lebih memahami dan menelusuru di alam nyata.  Ayat (firman Allah) itu, ternyata dalam dua bentuk yaitu ayat Qauliyah dan ayat Kauniyah. Apa itu Qauliyah dan Kauniyah? Qauliyah adalah ayat-ayat berupa firman Allah SWT yang  tercantum dalam Al-Qur’an.   Kauniyah adalah ayat (firman) Allah SWT yang dijumpai di alam (disekitar), berupa fenomena alam (kejadian, permasalahan dan dinamika hidup di Alam Terkembang). Dipaparkan selintas, baca pada IV. Keterangan/ Penjelasan dibagian bawah tulisan ini.

Kembali ke Siklus Hidrologi.  Siklus Hidrologi adalah Materi ceramah singkat/ pendek (Cersing/ Cerpenkultum) [kultumkuliah tujuh menit] sesudah Shalat Subuh hari  Jum’at tgl 24 Juli 2020, dikembangkan untuk dimuat di Bukik Ranah Ilmu. Sebagaimana dimaklumi, bahwa Hari/tanggal itu (24 Juli 2020) bertepatan dengan penyelengaraan Shalat Jum’at pertama di masjid Ayasofya Turki.

Judul ceramah AYAT- AYAT AL QUR’AN TENTANG SIKLUS HIDROLOGI. Terinspiras, dari youtube Zakir Naik  https://www.youtube.com/watch?v=6MPBbEtiG0A, membaca Al Qur’an (dan terjemahan).  Sebelum tulisan ini [Siklus Hidrologi dan Ayat ayat Al Qur’an] saya/ambo (Lizen) telah menulis, tentang “Memahami Perilaku Air (Siklus Hidrologi) diatmosfir dan di Bumi” baca Memahami Perilaku Air (Hidrologi) di Atmosfir, di Permukaan dan Dalam Bumi (Bagian ke Pertama)https://lizenhs.wordpress.com/2018/12/03/memahami-perilaku-air-hidrologi-di-atmosfir-di-permukaan-dan-dalam-bumi-bagian-ke-pertama/ dan KRISIS KETERSEDIAAN ENERGI ATAU KRISIS AKHLAK https://lizenhs.wordpress.com/2010/11/04/krisis-ketersediaan-energi-atau-krisis-akhlak/ Tulisan “Memahami Perilaku Air (Hidrologi) di Atmosfir, di Permukaan dan Dalam Bumi” panjang, disajikan/ditampilkan dalam lima bagian.  Sekarang disempurnakan/dilengkapi dengan ayat-ayat Al Qur’an.

Kembali ke Hagia Sophia [Ayasofya], sebagaimana disinggung diatasbahwa hari Jum’at tgl 24 Juli 2020 adalah Hari/tanggal penyelengaraan Shalat Jum’at pertama di Ayasofya  (Hagia Sophia) Turki, setelah 86 tahun tak terdengar adzan dimenaranya, tentulah kan Museum .  Hagia Sophia, menurut lafal bahasa Turki adalah Ayasofya.  Hagia Sophia adalah bangunan kuno di Istanbul Turki.  Awalnya adalah sebagai basilika bagi Gereja (Katedral) Kristen Ortodoks Yunani.  Katedral Kristen Ortodoks, dibeli Mohammad Al Fatih dan dikonversi jadi Masjid. (https://umika.id/berita/dunia/hagia-sophia-setelah-86-tahun-dijadikan-musium/) kemudian dikonversi jadi Museum, sekarang dikonversi kembali jadi Masjid. Paparan Hagia Sophia hanya selintas saja, sebagai pembuka/pengantar ceramah/tulisan ini.  Meskipun selintas, selengkapnya baca pada VI. Keterangan/Penjelasan dibagian bawah tulisan ini.

I. Pendahuluan

Siklus hidrologi memiliki makna yang sama dengan siklus air karena kata hidrologi artinya air.  Secara garis besar, proses siklus hidrologi diawali dengan penguapan, seluruh air yang ada di bagian bumi, dimana pun pasti akan menguap. Bentuk lain bisa juga diawali dengan Hujan atau ….. dll.

II. Siklus Hidrologi

2.1. Pengertian

Siklus air adalah suatu siklus yang terjadi di lingkungan perairan dan hal ini tidak akan berhenti atau terus berjalan. Siklus hidrologi diartikan sebagai proses air dari atmosfer ke bumi, lalu air akan kembali lagi ke atmosfer dan begitulah seterusnya.

2.2. Proses Siklus

Secara garis besar, proses siklus hidrologi yaitu yang pertama seluruh air yang ada di bagian bumi mana pun akan menguap. Seluruh air akan menguap ke angkasa (atmosfer).  Di Atmosfir, uap air akan berubah menjadi bintik-bintik air (mengembun) selanjutnya menjadi titik-titik air atau partikel-partikel es, bergabung disebut awan.

Titik-titik air di awan selanjutnya turun ke bumi dalam bentuk hujan dan/atau dalam bentuk partikel-partikel es dan/atau salju. Air hujan sebagian masuk tanah melalui pori atau celah (retakan) tanah, mengalir arah gerak vertikal dan/atau horizontal disebut air tanah. Dipermukaan bumi arah horizontal disebut air permukaan.

Air yang mengalir dipermukaan bumi (horizontal) masuk saluran air kecil (parit) ke sungai dan/atau meresap kedalam tanah di sungai dan mengalir didalam tanah.  Air tanah keluar melalui celah/lubang bumi secara alamiah disebut mata air (terkumpul di sumur), sumur bor (dipompa) dan lain-lain, atau tetap di dalam tanah menuju laut. (Air tanah dan air permukaan terus mengalir ke danau dan/atau sungai, menuju Laut.)

Air yang mengalir permukaan dan didalam tanah, diserap oleh tanaman (pepohonan dan rerumputan) oleh akar kemudian dilepaskan (menguap) keatmosfir melalui mulut daun.  Jadi penguapan (evaporasi) terjadi berbagai bentuk yaitu: Transpirasi, Evapotranspirasi dan Sublimasi.

2.2.1. Evaporasi

Pada paparan ini tahap pertama siklus hidrologi adalah evaporasi dari (sungai, kolam, sawah danau dan laut) atau tempat-tempat yang terdapa/mengandung air. Sebagian air menguap karena panas sinar matahari, bisa juga tanpa energi matahari. Tahap ini disebut evaporasi (penguapan) bermacam bentuk seperti:  Transpirasi, Evapotrans-pirasi dan Sublimasi. Tahap selanjutnya di atmosfir terjadi Kondensasi, Awan, ditiup Angin dan Hujan.  Selengkapnya baca pada VI. Keterangan/ Penjelasan dibagian bawah tulisan ini.

2.2.2. Air Permukan/Dipermukaan Bumi dan Air Tanah

Air yang mengalir dipermukaan bumi masuk ke sungai menuju laut, sering mampir-mampir dulu, seperti disawah, dikolam (genangan air) dan/atau Danau, kembali kesungai menuju Laut. Selama menuju Laut air tetap terjadi penguapan.  Bentuk lain adalah air meresap kedalam tanah, disebut air tanah, muncul sebagai mata air ditempat yang rendah dipermukaan bumi.

Air yang mengalir dipermukaan bumi selama menuju Laut terjadi penguapan [artinya kembali ke tahap pertama (menguap)].  Mengenai Siklus Air (Hidrologi) selanjutnya mengenai baca pada Memahami Perilaku Air (Hidrologi) di Atmosfir, di Permukaan dan Dalam Bumi (Bagian ke Dua) https://lizenhs.wordpress.com/2018/12/03/memahami-perilaku-air-hidrologi-di-atmosfir-di-permukaan-dan-dalam-bumi-bagian-ke-kedua/ (lanjutan bagian pertama) dan seterusnya sampai (bagian ke lima).

III. AYAT – AYAT AL QUR’AN TENTANG SIKLUS HIDROLOGI

Pada paparan ini, Siklus Air dimulai penguapan, berkondensasi, ………., hujan dan seterusnya penguapan.  Ternyata dari Ayat-ayat Al Qur’an yang dibaca (tulisan Arab) dan terjemahannya. Mendorong pembaca (lizen) memahami fenomena Alam lebih terang/jelas, tentang Siklus Hidrologi, dimulai dari penguapan dan seterusnya kembali ke penguapan.

Para pembaca Bukik Ranah Ilmu, dari hasil membaca Al Qur’an,  ternyata ayat-ayat tentang siklus air terpencar-pencar, dibeberapa Surah.  Perhatikanlah surah dan ayat-ayat tersebut (3.1; 3.1.1; 3.2; 3.3; 3.3.1; 3.3.2) dibawah ini.  Untuk selengknya baca pada VI. Keterangan/Penjelasan dibagian bawah tulisan ini.

3.1. Penguapan

Pengupan ditemukan pada Surah At Tariq 86: 11‏ (waalssamaa-i dzaati alrraj’i) [Demi langit yang mengandung hujan], kemampuan langit menarik air dipermukaan bumi dikembalikan jadi hujan.

3.1.1. Penjelasan/Penafsiran “Raj’i” Surah 86: 11  

1). Al Qur’an terjemahan MENKO Urusan Agama Kementrian Agama RI, 1965.  Surah At – Taiq 86: 11 Demi langit yang mengandung hujan (“Raj’i”).  pada At – Taiq 86: 11 “Raj’i” berarti “kembali”, hujan dinamakan raj’i, dalam surah/ayat ini, karena hujan berasal dari uap yang naik  dari bumi ke udara, kemudian turun kebumi, kemudian kembali keatas dan dari atas kembali ke bumi begitulah seterusnya berulang-ulang.

2). Mushaf al-Qur’an Departemen Agama RI. “AL- ALIYY Al Qur’an dan Terjemahannya”, 2000, diterbitkan oleh penerbit Diponegoro Bandung (terbitan pertama).  At – Tariq 86: 11 terdapat Ar-raj’i berarti kembali.  Hujan dinamakan Ar-raj’i dalam ayat ini, kerena hujan berasal dari uap yang balik dari bumi ke atmosfir (langit), kemudian turun ke bumi, kembali keatas (atmosfir) dari atmosfirs (langit) kembali ke bumi (hujan) dan begitulah seterusnya.

3). Tafsir Al-Muyassar/Kementerian Agama Saudi Arabia.  Waalssamaa-i dzaati alrraj’i (Demi langit yang mengandung hujan). Makna (الرَّجْعِ – “Raj’i”). yakni hujan; sebab ia datang dan pergi secara berulang-ulang. https://tafsirweb.com/12523-quran-surat-at-tariq-ayat-11.html

Dari ketiga (3) penafsiran tersebut kata (menarik atau balik) dari bumi keatas jelaslah itu  penguapan.

3.2. Angin, Awan, Hujan (air dan es), Kilat dan Petir

An Nur 24: 43;  Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak

perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki.  Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.

Ar – Ra’d 13: 12; Dialah yang memperlihatkan kilat kepadamu, yang menimbulkan ketakutan dan harapan dan Dia menjadikan mendung.

Ar – Rum 30: 24; Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.

Ar – Rum 30: 48;  Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.

Fatir 35:  9;  Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu kesuatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.

An – Naba 78: 14; Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah.

Az – Zumar 39: 21; Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.

Hijr 15: 22; Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-

tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.

Al – A’raf 7: 57;  Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.

Al – Jatsiyah 45: 5;  Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya, dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.

3.2.1. Hadist tentang Hujan

Hadist Nabi tentang Hujan.  Aisyah R A berkata:  Rasulullah SAW, Apabila melihat hujan turun, beliau membaca:  Artinya, Ya Allah, turunkanlah hujan yang Bermanfaat  (Shahih Al Bukhari, 980) dan  Allahumma shayyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari no. 1032) https://rumaysho.com/3759-doa-ketika-turun-hujan.html

Diriwayatkan dalam Hadits Al-Bukhari di Kitab Awal Penciptaan, Aisyah berkata, ketika melihat awan gelap di langit serta angin kencang, Rasulullah SAW mondar-mandir, masuk -keluar masjid dan wajahnya yang biasa memancarkan nur, akan terlihat berubah. Sang Rasul berdoa meminta agar cuaca dikembalikan menjadi cerah.

Berdasarkan Hadist Riwayat Bukhari, doa hujan lebat yang pernah dibaca Rasulullah SAW: Latin : Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiraabi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.  https://news.detik.com/berita/d-4826094/doa-hujan-lebat-disertai-angin-kencang-dan-petir

Rasulullah menganjurkan umat Islam membaca doa saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang kilat dan petir. Dari Aisyah RA seperti diriwayatkan dalam Hadits Bukhari  bahwa wajah Rasulullah yang terlihat ketakutan saat hujan lebat turun berubah ceria ketika hujan reda.

3.3. Air Menetap Di Permukaan Bumi

Al – Mu’minun 23: 18; Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.

3.3.1. Mata Air, Sungai Lembah dan Tumbuh-tumbuhan

An-Naml 27: 61; Bukankah Dia (Allah) yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, ……… Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui.

An-Naziaat 30: 33; Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan padanya mata airnya dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhan. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

Ar-Ra’d 13: 17;   Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah ia (air) di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang……… Buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi.  Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.

Az–Zumar 39: 21; Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.

Al Israa’ 17: 90 – 91;

(90) Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dan bumi untuk kami,

(91) atau kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya.

 Yaa-Sin 36: 34; Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air.

Al-Baqarah 2: 74; Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.

Al Qamar 54: 11 – 12;

(11) Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.

(12) Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan.  [Tafsir Al-Muyassar /Kementerian Agama Saudi Arabia:  Yakni Kami jadikan bumi menjadi mata air yang memancar].

Ar-Ra’d 13: 17;  Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah ia (air) di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang ……… Buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.

Al Mulk 67: 30; Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?”

3.3.2. Air Tawar, Asin, Air Minum Dan Hidup/Kehidupan (Manusia, Binatang dan Tumbuhan) 

Al-Anbiya’ 21: 30; Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup.

Yaa – Sin 36: 34; Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air.

 An – Naba 78: 14 – 16

(14)  Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah.

(15) Supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan,

(16) dan kebun-kebun yang lebat?

Al Furqan 25: 48:  Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,

Al Furqan 25: 49;  Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.

Al Furqan 25: 50; Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (ni’mat).

Al Waqi’ah 56: 68; Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.

Al Waqi’ah 56: 70; Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?

Al Hajj 22: 63;   Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

Qaf 50: 9 – 11;

(9) Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya/berkah lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon Rindang dan biji-biji tanaman yang dipanen,

(10) dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun,

(11) untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan (dari kubur).

IV.KETERANGAN/PENJELASAN

4.1. Qauliyah dan Kauniyah

Qauliyah berasal dari kata Qaala yang maknanya “perkataan” atau “ucapan”, yakni ayat berupa ucapan atau difirmankan Allah kepada  Muhammad SAW. Jadi Ayat Qauliyah adalah ayat-ayat berupa firman Allah SWT yang dijumpai dan tercantum dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat tersebut menyentuh berbagai aspek, termasuk tentang cara mengenal Allah.

Kauniyah berasal dari kata Kaana, maknanya adalah bukti. Ayat Kauniyah adalah ayat – ayat dari Allah SWT yang bisa dijumpai di alam sekitar (berada), berupa fenomena alam [kejadian, permasalahan dan gejala alam yang bisa diamati di Alam ini (terkembang)]. [Fenomena dari bahasa Yunani; phainomenon, “apa yang terlihat”, dalam bahasa Indonesia berarti: 1. hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah (seperti fenomena alam); 2. sesuatu yang luar biasa; keajaiban; 3. fakta; kenyataan]. Ayat Qauliyah dan Kauniyah itu selalu berada berdampingan, yaitu menjelaskan/menghilangkan keraguan atau bukti bahwa isi Al Qur’an itu benar Firman Allah yang diwahyukan, bukan kata-kata Muhammad.  Dari sekian banyak tulisan tentang ayat-ayat Kauniyah dan Qauliyah yang berdampingan diantaranya adalah:

KRISIS KETERSEDIAAN ENERGI ATAU KRISIS AKHLAK https://lizenhs.wordpress.com/2010/11/04/krisis-ketersediaan-energi-atau-krisis-akhlak/

PISANG KAYA MANFAAT https://lizenhs.wordpress.com/2019/11/12/pisang-kaya-manfaat/#more-4419

FILOSOFI POHON PISANG https://lizenhs.wordpress.com/2020/04/12/filosofi-pohon-pisang-bagian-pertama/#more-4567

Zaitun Kaya Manfaat https://lizenhs.wordpress.com/2020/01/30/zaitun-kaya-manfaat/#more-4478

JAHE, KAYA MANFAAT  https://lizenhs.wordpress.com/2020/01/01/jahe-kaya-manfaat/#more-4445

Timun (Mentimun) Kaya Manfaat https://lizenhs.wordpress.com/2019/12/10/timun-mentimun-kaya-manfaat/#more-4427

Labu, Buah Kaya Manfaat https://lizenhs.wordpress.com/2019/12/19/labu-buah-kaya-manfaat/

PELAJARAN dari SEMUT (AN NAML) https://lizenhs.wordpress.com/2019/04/29/pelajaran-dari-semut-an-naml/#more-4308

PELAJARAN dari LABA-LABA (Bagian Pertama) https://lizenhs.wordpress.com/2019/04/19/pelajaran-dari-laba-laba-bagian-kedua/

PELAJARAN dari LEBAH (An-NAHL) (Bagian Pertama) dan (Bagian kedua)  https://lizenhs.wordpress.com/2019/06/25/pelajaran-dari-lebah-an-nahl-bagian-pertama/

PUASA BINATANG (Hewan). https://lizenhs.wordpress.com/2019/07/05/puasa-binatang-hewan/

Puasa Ayam https://lizenhs.wordpress.com/2019/07/05/puasa-ayam/#more-4327 Semoga bermanfaat.

4.2. Hagia Sophia [Ayasofya] (Kata Pengantar)

Ceramah singkat (Cersing, Cerpen atau Kultum) sesudah subuh, yang dilaksanakan hari Jum’at tgl 24 Juli 2020, bertepatan dengan penyelengaraan Shalat Jum’at pertama di masjid Ayasofya Turki.

Sekilas sejarah Hagia Sophia (Ayasofya). Ayasofya (disebut penduduk Turki), pada awalnya sebagai basilika bagi Kristen Ortodoks Yunani, bernama Hagia Sophia.  Pada 1204, Hagia Sophia dikonversi oleh Tentara Salib Keempat menjadi Katedral Katolik Roma di bawah Kekaisaran Latin. Kemudian pembangunan dilakukan kembali oleh Kekaisaran Bizantium pada 1261.

Muhammad al-Fatih, membebaskan Konstantinopel (1453), saat itu Muhammad Al-Fatih bukanlah Khalifah, tetapi adalah Sultan dari Kesultanan Utsmani untuk wilayah Turki.  Setelah pembebasan Turki, Sultan Mohammad Al-Fatih, membeli Gereja Hagia Sophia dengan  uang pribadi, diubah jadi masjid (29 Mei 1453) disebut Masjid Ayasofya (lafat bahasa Turki), diwakafkan untuk umat Islam Turki.

Waktu Mustafa Kemal Attatruk memimpin Turki, Turki jadi Negara Sekuler. Tahun 1943 Masjid diubah jadi Museum.  Erdogan (Presiden Turki sejak 2014 sampai sekarang) museum dikembalikan jadi Masjid, Shalat Jum’at pertama hari ini 24 Juli 2020.  Alasan Erdogan dikembalikan jadi masjid, karena Masjid tersebut diwakafkan oleh Mohammad Al-Fatih untuk umat [Masyarakat (rakyat) Turki dan Dunia Islam]. Baca: Ketajaman Matahati Sultan Muhammad Al-Fatih yang Mampu Menembus Batas http://www.dakwahjateng.net/2020/07/ketajaman-matahati-sultan-muhamad-al.html Presiden Erdogan menegaskan bahwa negara telah melaksanakan hak kedaulatannya dan Hagia Sophia (Ayasofya) akan tetap terbuka untuk semua masyarakat Muslim, non-Muslim dan pengunjung dari luar negeri.

Semoga masjid tersebut menjadi tonggak (tiang) sejarah baru bagi Umat Islam Turki dan Umat Islam Dunia. Sumber/bahan penulisan:  https://international.sindonews.com/read/97468/45/sejarah-hagia-sophia-antara-katedral-kristen-ortodoks-dan-masjid-1594433279?showpage=all  , https://www.abadikini.com/2020/07/12/ketajaman-matahati-sultan-muhamad-al-fatih-yang-mampu-menembus-batas/# , https://republika.co.id/berita/qd5zgw1889817816/turki-hagia-sophia-warisan-dari-sultan-muhammad-alfatih.

https://travel.detik.com/travel-news/d-5106875/saat-5-muazin-kumandangkan-azan-dari menara-hagia-sophia dan   https://kalam.sindonews.com/read/101062/70/hagia-sophia-dan-kehebatan-sultan-muhammad-al-fatih-1594735656

4.3. Evaporasi

Tahap pertama dari siklus hidrologi adalah evaporasi dari (sungai, kolam, sawah danau dan laut) atau tempat-tempat lain yang mengandung air.  Sebagian air menguap karena adanya panas sinar matahari, bisa juga tanpa energi matahari. Tahap ini disebut evaporasi (penguapan) bermacam bentuk seperti:  1. Transpirasi, 2. Evapotranspirasi dan 3. Sublimasi.

Proses penguapan adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air).

Peristiwa penguapan merupakan peristiwa lepasnya molekul-molekul air dipermukaan ketika terdapat perbedaan konsentrasi uap air antara daerah dekat dengan permukaan dan daerah di posisi yang lebih jauh. Bila dibandingkan dengan pendidihan yang juga merupakan peristiwa perubahan wujud dari air ke uap, penguapan hanya terjadi di permukaan air saja sedangkan pendidihan terjadi di seluruh volume (Wadah tempat air didihkan). Karena setiap peristiwa perubahan wujud dari air ke uap selalu membutuhkan kalor yang cukup besar, maka peristiwa penguapan juga akan memberikan koefisien perpindahan kalor yang relatif besar jika dibandingkan dengan konveksi tanpa perubahan fasa.

Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses penguapan adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika menjadi gas.

4.3.1. Transpirasi

Transpirasi juga merupakan proses penguapan, namun penguapan yang terjadi bukan pada air yang tertampung dalam badan air. Transpirasi adalah penguapan yang terjadi pada bagian tubuh makhluk hidup khususnya tumbuhan, hewan dan manusia, prosesnya sama dengan evaporasi. Molekul cair pada tumbuh-tumbuhan dan hewan  berubah menjadi uap (molekul gas).

4.3.2. Evapotranspirasi

Evapotranspirasi adalah proses gabungan dari evaporasi dan transpirasi sehingga pada tahap ini air yang menguap banyak. Evotranspirasi ialah suatu tahap penguapan yang mana molekul cair yang menguap ialah seluruh air dan jaringan makhluk hidup. Tahap ini ialah tahap yang paling mempengaruhi siklus hidrologi atau jumlah air yang terangkut.

4.3.3. Sublimasi

Selain ketiga proses yang telah dijelaskan di atas, ada pula proses penguapan yang lain yaitu sublimasi. Sublimasi memiliki makna yang sama ialah perubahan molekul cair menjadi molekul gas ke arah atas (atmosfer). Namun, penguapan yang terjadi adalah perubahan es yang ada di kutub dan di gunung yang tidak melewati proses cair.

4.3.4. Kondensasi

Secara etimologi, kondensasi adalah istilah yang berasal dari bahasa latin yaitu Condensare yang artinya membuat tertutup. Kondensasi terjadi ketika gas mendingin (kehilangan panas) sampai mencapai titik embunnya, yang dapat bervariasi tergantung pada tekanan di mana itu. Permukaan tempat gas mengembun harus memiliki suhu permukaan di bawah suhu jenuh gas (yaitu, suhu di mana ia berubah dari cairan ke fase gas). Proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil pendinginan di Atmosfir. Kondensasi biasa juga disebut sebagai pengembunan adalah suatu proses perubahan yang terjadi menjadi wujud yang lebih padat, contohnya adalah gas yang berubah menjadi cairan.

4.4. Ayat – ayat Al Qur’an Tentang Siklus Hidrologi

Paparan Siklus Air dimulai penguapan, …….., kembali penguapan. Hasilnya ternyata sebagai mana yang anda baca, menambah wawasan baik penulis (lizen) maupun para pembaca Bukik Ranah Ilmu) Insyaa Allah, ternyata  Ayat Ayat Al Qur’an mendorong/ menyemangati untuk memahami fenomena Alam. Misal: disini Siklus air (Hidrologi) dimulai Penguapan dan seterusnya kembali kembali penguapan, atau dimulai dari hujan kembali dan seterusnya kembali kehujan.  Hal inilah yang disebut satu siklus.

Ayat-ayat tentang siklus hidrologi terpencar-pencar, dalam beberapa Surah dan ayat.

Kenapa demikian?  Ya……ya, karena Al Qur’an bukanlah buku pengetahuan atau Ilmu Penetahuan Alam, tapi adalah kumpulan Firman Allah sebanyak 114 Surah yang menjelaskan sesuatu (temasuk Alam ini).  Menariknya ayat yang terpencar-pencar itu bila dirangkai dan di baca ulang/kembali membentuk tahapan-tahapan suatu proses. Istilah lain menjelaskan fenomena alam. Satu diantaranya kali ini tentang Siklus Air (Hidrologi) yang telah mapan dan teruji teorinya, jadi bukan hipotesa (hipotesis).  Dengan kata lain teori tersebut yang telah terbukti dan diakui/diterima (atau telah teruji) dan siapapun dapat merasakan/memahami/mengamati.

Dr. Zakir Naik mengatakan, Al Qur’an bukan sebuah buku berisi sains. Al Qur’an adalah sebuah kitab suci berisikan “kebenaran”. Al Qur’an memiliki 6.000 ayat lebih, 1.000 ayat di antaranya berkaitan dengan sains.

https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/05/13/opw17h313-alquran-sumber-ilmu-pengetahuan

Pada ceramah Zakir Naik di Makassar juga menyatakan bahwa Alquran bukanlah buku yang membahas tentang ilmu pengetahuan. “Alquran bukan buku tentang ilmu  pengetahuan, tetapi buku tentang petunjuk. Ada lebih dari 600 ayat atau petunjuk dalam Alquran yang berbicara tentang Ilmu,” https://www.gomuslim.co.id/read/news/2017/04/11/3782/sambangi-kota-makassar-dr-zakir-naik-jelaskan-hubungan-alquran-dengan-ilmu-sains-modern.html#

Zakir Naik, berbeda sudut pandang dengan Ulama masa kini yang tidak setuju dengan adanya konsep sains dalam al-Qur’an. Para ulama tersebut berpendapat, bahwa al-Qur’an itu kitab petunjuk di dunia maupun di akhirat, bukan ensiklopedi sains. Mencocok-cocokkan al-Qur’an dengan teori-teori sains yang tidak mapan (selalu berubah-ubah), hal ini sangat mengancam eksistensi al-Qur’an itu sendiri (Ghulsyani, 1991: 141).

Seorang filosof Perancis, bernama Al-Kiss Luazon menegaskan: “al-Qur’an adalah kitab suci, tidak ada satu pun masalah ilmiah yang terkuak di zaman modern ini yang bertentangan dengan dasar-dasar Islam”. Dr. Reney Ginon masuk Islam — setelah masuk Islam kemudian berganti nama, Abdul Wahid Yahya.

https://www.uin-malang.ac.id/r/131101/al-qu-an-dan-sains-modern.html.

Dr. Zakir Naik pernah mengatakan, Al Qur’an bukan sebuah buku berisi sains. Al Qur’an adalah sebuah kitab suci berisikan kebenaran. Al Qur’an memiliki 6.000 ayat lebih, 1.000 ayat di antaranya berkaitan dengan sains.

https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/05/13/opw17h313-alquran-sumber-ilmu-pengetahuan

V. PENUTUP

Dari paparan diatas, Al Qur’an adalah sebuah kitab suci berisikan “kebenaran” dan “petunjuk”. Kebenaran dan petunjuk tersebut berbicara baik mengenai tata cara beribadah, akhlak, berkeluarga dan bermasyarakat, berorganisasi, bernegara, hidup dan kehidupan, makanan dan minuman, maupun tentang sains (Ilmu pengetahuan).  Tentang Ilmu (pengetahuan), sampai saat ini dari tulisan – tulisan yang dipublikasikan. Penulis baca/temukan tidak ada satu pun masalah ilmiah yang terkuak (di zaman modern ini) yang bertentangan dengan dasar-dasar Islam.

Al Qur’an terdiri dari 114 Surah, Menurut Zakir Naik, Al Qur’an memiliki 6.000 ayat lebih, 1.000 ayat berkaitan dengan sains.

Terimakasih atas kunjungan anda ke Bukik Ranah Ilmu https://lizenhs.wordpress.com/. Semoga bermanfaat. Bila anda suka beritahu yang lain.

VI. PUSTAKA

= Al Qur’an dan terjemahan MENKO Urusan Agama Kementrian Agama RI, 1965

= Terjemahan Mushaf al-Qur’an Departemen Agama RI. “AL- ALIYY Al Qur’an dan Terjemahannya”, diterbitkan oleh penerbit Diponegoro Bandung terbitan pertama 2000.

= Youtube Zakir Naik Zakir Naik – “Al Quran dan Injil Mengupas Ilmu Pengetahuan bagian 2”  https://www.youtube.com/watch?v=6MPBbEtiG0A

= Youtube Dr Zakir Naik – “Al-Quran & Sains – Bertentangan atau Sehaluan” https://www.youtube.com/watch?v=3hbMv62sBdY

= Bahan ceramah Subuh di masjid Al Mushlih 24-7-2020 Jalan Sumbersari 105. Cisaranten Kulon. Bandung.

= Beberapa pustaka tidak ditampilkan.


Leave a comment

Categories