Posted by: lizenhs | November 10, 2023

KELOK SEMBILAN (9)

KELOK SEMBILAN (9)

Oleh: Haslizen Hoesin

Pengantar

Para pembaca Bukik Ranah Ilmu https://lizenhs.wordpress.com/, Kelok Sembilan pernah saya lewati/lalui tahunnya lupa, waktu ke rumah saudara di Pakan Baru.  Pertengahan bulan Oktober, saya dan keluarga ke Kelok Sembelan kembali, berfoto-foto disitu selain melihat pemandangan

Pengendara (sopir) mobil harus hati-hati membawa mobil. Sekarang jalan sudah bagus karena sudah ada jembatan layang. Pemandangan jalan kelok Sembilan bagus.  

Selain Kelok Sembilan, kelok ditempat lain yaitu Kelok 44 (Ampuk Puluah Ampek) (Maninjau), Sitinjau Lauik (Padang – Solok) dan Lembah Anai Kab. Batu Sangkar (Jalan Padang – Padang Panjang/Bukit Tinggi). Kelok di Lembah Anai tidak serumit Kelok “Sembilan” dan “Kelok Empat Puluh Empat”. Tempat–tempat tersebut ternyata lokasi Wisata di Sumbar.

Kelok 9 (Kelok Sembilan) adalah ruas jalan berkelok yang terletak sekitar 30 km sebelah Timur dari Kota Payakumbuh, Provinsi  Sumatera Barat. Jalan tersebut adalah jalan menuju Provinsi Riau. Jalan tersebut membentang sepanjang 300 meter berada di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.  Merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dengan Pantai Timur Sumatera. Jalan ini memiliki tikungan yang tajam dan lebar jalan sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang dan diapit oleh dua perbukitan cagar alam: Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau.

Sesuai namanya, Kelok Sembilan artinya 9 buah kelok (Kelok bahasa Minang), Kelok  berarti Tikungan, Tikungan dibuat dengan sudut putar 180 derjat.  Selain berfungsi sebagai jalur utama, Kelok Sembilan sebenarnya bisa dijadikan sebagai destinasi wisata Sumatera Barat.

PENDAHULUAN

Kelok Sembilan mengambil lokasi dan angle (sudut)yang sama, dibuat 1908 – 1910, selesai dibangun 1910. Bila dilihat Kelok Sembilan foto tahun th 1910 dan th 2010, yang telah terpisah waktu jarak seratus tahun (satu Abad), bentuknya masih a tetap sama. Kelok Sembilan, sebuah lokasi berjarak kira-kira 70 km dari Bukittinggi arah ke Pekanbaru.

Cara yang dibuat/dilakukan oleh Belanda dalam menyiasati beda tinggi yang mencolok antara jalan bagian bawah dan bagian atas. Cara ini efektif untuk memperpendek jarak tempuh karena tidak perlu memutar mengelilingi bukit.

Kelok 9 dibangun Belanda yaitu pada tahun 1908 – 1910. Berarti jalan selesai dibangun tahun 1910. Ini terlihat dari foto 1910 dengan lingkungan yang bersih dari tanaman-tanaman besar. Bahkan ada yang masih bertumbangan.

Kelok Sembilan berjarak sejauhnya sekitar 13 km dari Koto Alam, tapi tempat ini (Kelok Sembilan) merupakan kebanggaan masyarakat Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. Apalagi masyarakat Koto Alam bila bepergian ke Payakumbuh sering singgah di Kelok Sembilan. [1]

Bila diperhatikan foto jalan kelok Sembilan.

Pada Foto Pertama terlihat sebuah mobil menuruni kelok Sembilan thn 1910, di kejauhan sana terlihat jalan menuju kepekatan rimba raya, ke arah kota Pajakoemboeh alias Payakumbuh. Terbayang waktu itu, apa yang ada dalam pikiran para penumpang mobil ketika berjalan dalam naungan batang kayu raksasa di kiri-kanan jalan. Alangkah beraninya!, Sopir (pembawa) kendaraan itu.
Foto Kedua, seratus tahun kemudian. 2010. Perbedaan yang mencolok adalah jalan sudah dilapisi aspal mulus mulus. Kemudian kepekatan hutan terlihat berkurang dan tidak seperti foto seratus tahun sebelumnya. Yang pasti masih sama adalah konstruksi dinding penahan tanahnya. Dari kedua foto dapat dipastikan dinding itu adalah dinding yang sama. Dilihat dari bentuk dan alur-alur yang ada di permukaan dinding. Seratus tahun menantang panas dan hujan, tidak membuat dinding itu lapuk dimakan usia. Jangankan rubuh, sompel pun tidak! Hanya ada penambahan dinding di sebelah kiri arah jurang. Mungkin untuk pencegahan karena sudah banyak pembalap jalanan yang terjun ke dalam sana.
Dari kedua foto tersebut memperlihatkan bahwa lebar jalan di sana tidak berubah selama 100 tahun. Padahal kendaraan yang lewat sudah berbeda jauh ukurannya. Pantas saja sering macet…. [2]

Kelok Sembilan disebut lintas yang menjadi penghubung Tengah Sumatera dengan pantai Timur Sumatera. Jembatan terdiri atas enam bentangan. Sebelum ini, Jalan Kelok 9 tidak dapat dilalui oleh truk gandeng maupun trailer karena radius tikungan lebih kecil dari 40 meter dan lebar perkerasan hanya 5 meter. Jalan Kelok 9 memiliki rata-rata 7.900 lalu lintas kendaraan per hari. [3][4]

Jembatan Kelok Sembilan terletak di kilometer 143 -148 yang menjadi penghubung lintas tengah Sumatera (Padang) dengan Pantai Timur Sumatera (Pakan Baru). Jembatan terdiri atas enam bentangan. [3]

Kelok (Belokan atau Tikungan) Lokasi Kelok Sembilan, sebuah lokasi berjarak kira-kira 70 km dari Bukittinggi arah ke Pekanbaru.  Sesuai namanya, Kelok Sembilan mempunyai 9 buah kelok (bahasa Minang). Kelok berarti tikungan, Kelok yang terdapat di Kelok Sembilan  dengan sudut putar 180 derjat. Sebuah cara yang dibuat oleh Belanda dalam menyiasati beda tinggi yang mencolok antara jalan bagian bawah dan bagian atas. [2]

Kelok Sembilan adalah sebuah jalan raya yang terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota menuju Pekan Baru (Riau).Tikungan berjumlah 9 (sembilan) ini betul-betul sebuah pemandangan yang indah sekali kalau dilihat dari atas, bus-bus umum yang datang dari arah Pekan Baru menuju Payakumbuh atau dari Payakumbuh menuju Pekan Baru melewati kelok-kelok jalan. Jaraknya 25 Km dari Kota Payakumbuh. Pada hari-hari tertentu, daerah ini sangat padat arus lalu lintas sehingga menimbulkan kemacetan. Untuk itu, saat ini Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sedang membangun jembatan layang yang panjangnya 5 km. Nantinya kelok sembilan ini tetap akan dipertahankan karena merupakan bukti sejarah dan aset wisata yang handal di Kabupaten Lima Puluh Kota. [5]

Karena pemandangannya yang indah. Kelok 9 merupakan satu tempat peristirahatan favorit bagi para pengendara dari Riau menuju Sumbar.  Dulu, banyak pihak beranggapan pembangunan Jembtan Kelok 9 akan menghilangkan nilai sejarah yang menjadi kebanggaan warga Sumbar. Tetapi ternyata tidak. Kelok 9 yang lama tetap bisa dinikmati sebagai keindahan wisata. Fenomena alam yang eksotik dan segarnya udara perbukitan tetap dapat kita temui. Para pengendara kendraan roda dua dan empat dimanjakan dengan pemandangan alam dari hutan lindung dan konservasi.

Sumatera Barat kini boleh bangga punya ikon baru (infrastruktur), yaitu Jembatan Kelok 9. Panjang jembatan sekitar 943 meter dengan jalan penghubung sejauh 2.089 meter.

Mendampingi Presiden SBY pada peninjauanwan Kelok 9, didampingi antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Mendagri Gamawan Fauzi, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Mentri PU Djoko Kirmanto, Mendikbud Mohammad Nuh, Menteri PPN/Kepla Bappenas Armida Alisjahbana dn Menhub EE Mangindaan. Turut pula Ketua DPD RI Irman Gusman. [6]

Kelok 9 atau Kelok Sembilan adalah ruas jalan berkelok yang terletak sekitar 30 km sebelah timur dari Kota Payakumbuh menuju Provinsi Riau. Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat dan merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera. Jalan ini memiliki tikungan yang tajam dan lebar sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang, dan diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam: Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau. [7]

Sejak tahun 2003, mulai dilakukan pembangunan jembatan sekaligus ruas jalan baru di sekitar Kelok 9. Panjang keseluruhan jembatan dan jalan yang dibangun adalah 2.537 meter, dengan 964 meter di antaranya merupakan jembatan dengan lebar mencapai 13,5 meter dan tinggi pelindung di sisi kiri dan kanan 1 meter. Pembangunan ini ditangani dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pembangunan empat jembatan sepanjang 720 meter dengan jalan penghubung sepanjang 1.950 meter, sedangkan tahap kedua akan membanguan dua jembatan sepanjang 250 meter dan jalan penghubung sepanjang 1 km. Saat ini, pembangunan tahap satu telah selesai pengerjaannya. Sementara itu, pembangunan tahap dua yang ditaksir akan menelan biaya Rp187 miliar, ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2012. Setelah kedua tahapan pembangunan selesai, ruas jalan lama nantinya akan difungsikan sebagai objek wisata. [7]

Kementerian PU telah mengkaji bahwa Jembatan Kelok 9 ini dapat menjadi satu tujuan wisata karena memiliki panorama yang indah di sekitar jembatan. [8] 

Infrastruktur Kementerian PU yang juga telah selesai pembangunannya di Sumatera Barat yaitu Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Batang Karimo di Kabupaten Sijunjung dan tiga buah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yakni SPAM IKK Sarilamak di Kabupaten Lima Puluh Kota, SPAM IKK Limau Manis di Kabupaten Padang, SPAM IKK Inderapura di Kabupaten Pesisir Selatan serta TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Regional Kota Payakumbuh. [8] 

SEJARAH

Kelok 9 dibangun untuk menyiasati beda tinggi yang mencolok antara jalan bagian bawah dan bagian atas

Jalan Kelok 9 dibangun semasa pemerintahan Hindia Belanda antara tahun 1908–1914. Jalan ini meliuk melintasi Bukit Barisan yang memanjang dari utara ke selatan Pulau Sumatra. Jika direntang lurus panjang Kelok Sembilan hanya 300 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi sekitar 80 meter.  Jalan ini awalnya dibangun untuk memperlancar transportasi dari Pelabuhan Emma Haven (Teluk Bayur) ke wilayah timur.

Berdasarkan catatan Kementerian PU, dalam sehari jalan ini dilalui lebih dari 10 ribu unit kendaraan dan pada saat libur atau perayaan hari besar meningkat 2 sampai 3 kali lipat. Namun, sejak dibangun Kelok Sembilan nyaris tak mengalami pelebaran berarti karena terkendala medan. Seiring peningkatan volume kendaraan yang melintas, kondisi jalan yang sempit dan terjal sering mengakibatkan kemacetan. Lebar jalan yang hanya 5 meter dan tikungannya yang tajam kerap menyulitkan kendaraan bermuatan besar melintas karena tidak kuat menanjak.

Pada tahun 2000, lalu lintas kendaran antara Sumatra Barat dan Riau sudah mencapai antara 9.000 sampai 11.000 kendaraan sehari dengan mengangkut sekitar 15,8 juta orang dan sekitar 28,5 juta ton barang dalam setahun.  Separuh dari barang yang diangkut adalah hasil pertanian dan peternakan. Karena penyempitan jalan di Kelok Sembilan, perjalanan dari Bukittinggi menuju Pekanbaru yang mestinya dapat ditempuh dalam waktu 4 jam, bisa memakan waktu 5 sampai 6 jam. Mengatasi persoalan ini, Kepala Dinas Prasarana Jalan Sumatra Barat Ir. Hediyanto W. Husaini mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membangun jembatan layang. Pembangunan jalan layang Kelok 9 mulai dikerjakan pada November 2003 setelah memperoleh persetujuan pemerintah pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada Agustus 2003.

JEMBATAN KELOK 9

Jembatan Kelok 9 dibangun mengingat besarnya keterkaitan antara Propinsi Riau dan Sumbar. Potensi Sumatera Barat

Di sektor pertanian, pariwisata dan jasa memerlukan pasar yang luas ke Riau sebagai pusat kegiatan ekonomi utama. Untuk mendukung hal tersebut maka kemudahan infrastruktur transportasi yang baik menjadi sesuatu hal yang mutlak. Karenanya diperlukan satui pembangunan melalui Kelok 9.

Jalan yang sempit dan terjal sehingga rawan macet dan berbiaya tinggi menjadi masalah utama yang harus dipecahkan pada Kelok 9 saat ini. Perencanaan teknis yang selesai 2002, kajian Amdal tahun 2001 serta kerjasama dengan Dephut merupakan persiapan yang telah dilakukan pada pembangunan proyek tersebut.

Rencananya panjang jalan yang dibangun 4500m sedangkan panjang 950m (6 buah) dengan biaya konstruksi 163 milyar. Dari hitungan secara finansial, penghematan pengguna jalan 21,6 milyar pertahun apabila proyek ini telah selesai direalisasikan.

Sehingga dengan semua investasi yang besar memberi manfaat besar pada masyarakat, maka Presiden RI meyetujui dimualinya pembangunan Kelok 9 yang diharapkan akan selesai kurang lebih 3-4 tahun mendatang. (lis) [9]

Jembatan Kelok Sembilan terlihat sangat indah dan berada di tengah-tengah antara hutan lindung dan hutan observasi. Jembatan tersebut adalah akses yang menghubungkan jalur Lintas Tengah dengan Lintas Timur Sumatera. Keberadaan jembatan layang Kelok Sembilan bagi Sumatra Barat merupakan kebanggaan dan mendukung sektor transportasi. Kementerian PU telah mengkaji bahwa Jembatan Kelok 9 ini dapat menjadi salah satu tujuan wisata karena memiliki panorama yang indah di sekitar jembatan. [8]

Kelok Sembilan (9)

Panjang: 2.7 km (1,7 mi) Berdiri: 2003; 19 tahun lalu – sekarang.

Jalan lama sepanjang 300 meter, 4 jembatan sepanjang 959 meter, dan jalan penunjang sepanjang 1.537 meter. Ujung utara: Riau.  Letaknya di Kabupaten Lima Puluh Kota (Payakumbuh)

Kelok 9 atau Kelok Sembilan adalah ruas jalan berkelok yang terletak sekitar 30 km sebelah Timur dari Kota PayakumbuhSumatra Barat menuju Provinsi Riau. Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong ulu airNagari harau/kenagarian persiapan ulu airKecamatan HarauKabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat dan merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera. Jalan ini memiliki tikungan yang tajam dan lebar sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang dan diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam: Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau.

Di sekitar Jalan Kelok 9 telah dibangun jembatan layang sepanjang 2,5 km. Jembatan ini membentang meliuk-liuk menyusuri dua dinding bukit terjal dengan tinggi tiang-tiang beton bervariasi mencapai 58 meter. Terhitung, jembatan ini enam kali menyeberangi bolak balik bukit. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2013 meskipun telah beberapa kali dibuka untuk menunjang arus mudik lebaran dan penyelenggaraan Tour de Singkarak dua tahun sebelumnya.

Jembatan Layang di Kelok Sembilan

Pembangunan jembatan layang Kelok 9 mulai dilakukan pada 2003. Pengerjaannya ditangani dalam dua tahapan pembangunan. Panjang keseluruhan jembatan dan jalan yang dibangun adalah 2.537 meter, terdiri dari enam jembatan dengan panjang 959 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.537 meter. Jembatan layang Kelok 9 terdiri dari enam jembatan dan memiliki ruas jalan selebar 12,5 meter. Bentang jembatan pertama memiliki panjang 20 meter, bentang kedua 230 meter dan bentang ketiga 65 meter.  Bentang keempat memiliki panjang 462 meter. Bentang jembatan keempat merupakan jembatan jenis pelengkung beton dengan fondasi bore pile sedalam 20 meter untuk menahan berat jembatan dan gaya horizontal gempa. Bentang jembatan kelima memiliki panjang 31 meter dan bentang keenam 156 meter. [10]

Keberadaan jembatan layang Kelok 9 sangat dinanti masyarakat Sumatera Barat, karena mampu mendukung sektor transportasi. Jembatan tersebut juga merupakan feeder (pengumpan) mulai dari Sibolga – Tebing Tinggi – Padang – Bukit Tinggi hingga Riau serta Bengkulu menuju Palembang.

Kelok Sembilan menjadi judul Lagu Minang yang dibawankan Elly Kasim

Lagu Kelok Sambilan [11]

Elly KasimYusaf Rahman

Mandaki jalan ka Payokumbuah
Baranti tantang Kelok Sambilan
Ondeh baranti tantang Kelok Sambilan

……………   dan seterusnya

Dimalah badan indak ka rusuah
Sadang basayang Tuan bajalan
Ondeh sadang basayang Tuan bajalan

Ondeh baa lah ko kaba

Baa lah ko kaba, kini rang mudo yo

Terimakasih atas unjungan Anda ke Bukik Ranah Ilmu https://lizenhs.wordpress.com/  Semoga kunjungannya (membacanya) bermanfaat, memberi wawasan dan menambah pengetahuan, dengan kata lain, kunjungannya menambahan  pengetahuan (bertambah pengetahuannya). Bila Anda suka beritahu temannya yaaaaa!!

BACAAN/PUSTAKA/SUMBER

[1]https://kotoalam.wordpress.com/2011/05/27/kelok-sambilan-zaman-saisuak/

[2]http://minanglamo.blogspot.co.id/2011/04/seabad-kelok-9-1910-dan-2010.html

[3] infosumbar.net/berita/jalan-layang-kelok-sembilan-mulai-difungsikan-pada-h-10-lebaran/

[4]https://rodex1313.com/2013/10/29/jembatan-kelok-9-sumatera-alternatif-wisata-biker-bro/ [infosumbar.net/berita/jalan-layang-kelok-sembilan-mulai-difungsikan-pada-h-10-lebaran/]

[5]http://www.antarasumbar.com/berita/132219/kelok-sembilan.html

[6]http://jurnalpatrolinews.com/2013/10/30/jembatan-kelok-sembilan-luar-biasa-seperti-di-jepang/

[7] http://allaboutminangkabau.blogspot.com/2013/11/koleksi-foto-jembatan-layang-kelok-9.html

[8] https://rodex1313.com/2013/10/29/jembatan-kelok-9-sumatera-alternatif-wisata-biker-bro/

[9] https://pu.go.id/berita/presiden-ri-meresmikan-monumen-bung-hatta-di-bukit-tinggi

[10]Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

[11]https://langgam.id/lirik-dan-makna-lagu-kelok-sambilan-ciptaan-yusaf-rahman/


Leave a comment

Categories